Translate

Monday, September 26, 2016

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU


Sukses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berhasil atau beruntung. Menurut Thomas Alva Edison, sukses adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Dalam agama Islam, sukses harus mancakup keseimbangan dunia dan akhirat.

Sukses terbesar dalam hidup saya adalah menghantarkan dan menjadikan mahasiswa yang lebih unggul dan berkualitas dari saya. Sebagai seorang dosen di Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara sejak 2003, saya sudah mengalami suka-dukanya dan susah-mudahnya mendidik mahasiswa.


Contoh alumni Kehutanan USU yang berhasil di bidang kehutanan maupun entrepreneur adalah Nelly Anna dan Ridahati Rambey (dosen Kehutanan USU), Ismail (LSM Pilar Indonesia dan Rumah Baca Bakau; pernah mendapat penghargaan dari Mendiknas dan masuk acara Kick Andy di MetroTV), serta Bobby Nopandry (Pegawai Negeri Sipil Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Selain itu ada Masrizal Saraan (LSM Petai dan Leuser Conversation Patnership), Indra Kurnia (Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center), Taufik Siddik dan Aswina Fitri (owner Burger Sumo), Fadli Horison (owner Bubur Sehat dan Saudi Store) dan Zaki Nasution (owner Waz-8 Laundry). Serta masih banyak alumni sukses dan menuju sukses lain yang tidak saya sebutkan satu per satu.

Beberapa alumni juga melanjutkan sekolah pascasarjana ke luar negeri, seperti Mahardika Putra (Kopenhagen University, Denmark), Nehemia Gurusinga (Melbourne University, Australia), Yenny Rosiva (University of Twente, Belanda), Fauzan Kahfi (University of Twente, Belanda) dan Meylida Nurrahmania (ENGREF, Perancis). Selanjutnya Susan Meliala (National Ilan University, Taiwan), Adnin Musardi (University of Twente, Belanda), Tri Yanto (Ehime University, Jepang) dan Mariah Ulfa (Kochi University, Jepang). Beberapa alumni lainnya ikut mensukseskan program pembanguanan nasional melalui pekerjaan di pemerintahan, BUMN/ BUMD, swasta maupun entrepreneur.

Memang tidak mudah mendidik mahasiswa menjadi manusia yang mandiri, unggul dan sukses. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan pendidikan anak-anak. Pendidikan yang baik tersebut harus mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegagalan-kegagalan yang pernah dilakukan selama mendidik mahasiswa menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas maupun di laboratorium.

Saya lahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bagi saya, sukses adalah setiap pencapaian target dari kegiatan yang sudah dilakukan. Orang lain mungkin melihatnya sederhana dan biasa saja, namun bagi saya itu adalah hal yang luar biasa. Sukses yang kecil-kecil ini menjadi batu pijakan untuk menggapai sukses yang lebih besar.

Sejak sekolah di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Umum (SMU), saya selalu mendapat rangking tiga terbesar. Sering menjadi juara kelas dan juara umum di sekolah. Bahkan pernah mewakili SMU untuk mengikuti olimpiade matematika tingkat Kabupaten Ciamis. Walaupun hanya meraih juara empat, namun saya merasa bangga dan sukses karena telah mengalahkan beberapa wakil sekolah lain.

Selama sekolah, selain sukses di bidang kurikuler saya aktif di kegiatan ekstrakurikuler yaitu pramuka dan olahraga. Saat SMU, saya mengikuti ekstrakurikuler basket, pencak silat Satria Muda Indonesia dan vocal grup. Bahkan vocal grup SMU pernah mewakili Ciamis mengikuti lomba vocal grup se-Jawa Barat, dalam rangka hari ulang tahun emas ke-50 Kodam III Siliwangi.

Saat kuliah di IPB saya juga aktif pada kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Indeks prestasi kumulatif (IPK) saya cukup baik yaitu 3,09 (S1) dan 3,80 (S2). Saat kuliah S1 saya adalah anggota aktif pencak silat Merpati Putih, Paguyuban Mahasiswa Galuh Ciamis, Rimbawan Pecinta Alam, Himpunan Mahasiwa Teknologi Hasil Hutan dan Asrama Mahasiswa Sylvasari.

Menjadi dosen tetap di Program Studi Kehutanan USU merupakan kesuksesan yang telah saya raih. Dengan menjadi dosen, saya dapat melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Saya rutin mempresentasikan hasil penelitian pada seminar ilmiah di dalam maupun luar negeri. Beberapa seminar tersebut adalah Seminar Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (Mapeki) dan Symposium of Indonesia Wood Research Society (IWoRS) setiap tahun, Symposium of Pacific Rim Termite Research Group di Singapura (2010), Symposium on Recent Topics in Forest Biomaterials di Korea Selatan (2016), dan Symposium of Korean Society of Wood Science and Technology di Korea Selatan (2016).

Mendapatkan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) dari Dirjen Dikti-Kemdiknas tahun 2006 untuk sekolah S2 di Ilmu Pengetahuan Kehutanan IPB adalah contoh kesuksesan yang lain. Saat ini saya sedang mengajukan Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia-Dalam Negeri (BUDI-DN) dari Dirjen Dikti-Kemenristekdikti untuk sekolah S3 di Ilmu Kehutanan UGM. Saya yakin kesuksesan akan terulang dengan mendapatkan BUDI-DN tersebut. Aamiin.

Kesuksesan akan terus saya cari dan raih, sampai saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dengan melanjutkan sekolah S3, akan membuka kesempatan lebih banyak dan lebih luas untuk meraih kesuksesan yang lebih besar, yaitu memberikan manfaat untuk orang banyak dalam segi dunia dan akhirat.


www.titomedan.blogspot.com


No comments: