Translate
Sunday, March 6, 2016
JANGAN TAKUT BERMIMPI (TETRALOGI BAGIAN 2: PANCANG)
Tahun 1997, saya diterima kuliah di Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur PMDK, bersama 3 orang teman seangkatan. Pada saat mendaftar, saya memilih Jurusan Teknologi Hasil Hutan (THH), Teknologi Pangan dan Gizi (TPG), serta Ilmu dan Teknologi dan Kelautan (ITK). Tidak ada alasan khusus memilih jurusan tersebut, karena saya awam tentang semua jurusan di IPB. Pemilihan lebih karena pertimbangan terdengar keren dan canggih karena ada kata ‘teknologi’. Pertimbangan lain adalah, ada kakak sepupu yang sedang kuliah di Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Minimal kalau kuliahnya satu fakultas khan bisa lebih mudah berkomunikasi.
Masa kuliah adalah jalan hidup yang berat bagi saya, karena saya harus belajar di kota yang asing dan jauh dari orangtua. Saya sampai menitikkan air mata ketika ayah yang mengantar ke Bogor akan pulang ke Banjarsari.
Di sisi lain saya juga merasa senang, karena bisa bebas, bisa belajar hidup mandiri, mengatur kehidupannya sendiri. Pada awal-awal masa kuliah, rindu berat terhadap orangtua membuat saya pulang setiap bulan. Namun berikutnya karena jadwal perkuliahan yang padat dan sudah menikmati kehidupan di Bogor, pulang ke rumah menjadi lebih jarang, 2 bulan sekali sampai 6 bulan sekali.
Selama kuliah, sebisa mungkin saya memanfaatkan fasilitas IPB, saya ikut olahraga Merpati Putih, masuk Asrama Sylvasari dan mendapatkan beasiswa dari GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh). Fasilitas yang saya dapatkan tersebut lebih memacu semangat dalam belajar.
Saya sangat menikmati masa kuliah, sampai-sampai harus menyelesaikannya selama hampir 5 tahun. Penelitian magang sebagai tugas akhir skripsi pun saya lakukan di PT Albasi Parahyangan Kota Banjar, agar bisa lebih dekat dengan rumah orangtua. September 2002, saya diwisuda dan menyandang gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,09 (skala 4).
Pada masa-masa penyusunan skripsi saya diangkat jadi asisten praktikum oleh dosen pembimbing skripsi yaitu Prof. Dr. Ir. Surdiding Ruhendi, M.Sc. Begitupun setelah wisuda saya masih menetap di Bogor menjadi asisten dosen. Pebruari 2003, ada lowongan sebanyak 6 orang jadi dosen honorer di Universitas Sumatera Utara (USU).
Saya sangat tertarik, tapi saya bimbang antara daftar atau tidak. Di satu sisi saya ingin bekerja yang mapan, di sisi lain lokasi tempat bekerjanya cukup jauh dan hanya jadi dosen honorer.
Setelah berdiskusi dengan keluarga dan ber-istiharah, saya putuskan untuk mendaftar. Sebagai tambahan, dalam mimpi setelah istiharah, saya melihat ada bintang bersinar dari arah barat Indonesia. Alhamdulillah, setelah melewati seleksi administrasi dan wawancara, saya lolos dan diterima jadi dosen. Akhirnya kami berenam berangkat ke Medan, naik pesawat Lion Air untuk yang pertama kalinya.
Waktu tak terasa berputar cepat, hampir setahun menjadi dosen honorer. Desember 2003, kami diangkat menjadi dosen tetap PNS (pegawai negeri sipil) di USU. Saya tidak pernah membayangkan menjadi seorang dosen di universitas negeri, sekelas USU di Medan. Tahun 2006 saya berhasil mendapatkan beasiswa BPPS untuk melanjutkan kuliah S2 di IPB dan lulus tahun 2009 dan menyandang gelar Magister Sains (M.Si) dengan IPK 3,86 (skala 4).
Menjadi seorang dosen adalah jalan hidup saya. Ada tiga kegiatan utama yang harus dilakukan oleh dosen yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan tersebut harus dilakukan secara seimbang dan kesinambungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan berkaitan dengan memberikan perkuliahan dan praktikum kepada mahasiswa. Penelitian berkaitan dengan melakukan kajian penelitian, menulis jurnal karya ilmiah dan seminar hasil penelitian. Pengabdian pada masyarakat berkaitan dengan mengaplikasikan dan mengamalkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Materi pendidikan yang diberikan harus mengacu kepada pendidikan secara kognitif (ilmu pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (gerakan) agar hasilnya bisa optimal dan paripurna.
Saya suka bermimpi dan berfantasi. Sejak kecil memang saya selalu bermimpi menjadi PNS. Mimpi itu yang selalu mengiringi setiap langkah saya selama sekolah dan kuliah. Saya merasa bersyukur karena banyak impian saya terwujud dengan menjadi dosen.
Saat kecil saya bermimpi naik pesawat, sekarang telah terwujud bahkan sudah puluhan kali. Dulu saya bermimpi jadi PNS, sekarang sudah terkabul. Dulu juga saya bermimpi ingin ke luar negeri, sekarang sudah terwujud pada tahun 2009 ke luar negeri perdana yaitu Singapura.
Saya pernah bermimpi memiliki keluarga yang bahagia dengan anak-anak yang lucu, sekarang sudah terwujud. Masih banyak mimpi-mimpi lain yang sedang dan akan saya wujudkan. Saya yakin saya mampu dan saya bisa.
Kehidupan dan peradaban umat manusia berasal dari sebuah mimpi. Mimpi-mimpi itulah yang kemudian bisa diwujudkan menjadi kenyataan. Kita tidak akan pernah melihat pesawat terbang, kalau tidak ada yang bermimpi manusia bisa terbang. Kita juga tidak akan pernah memegang handphone, kalau tidak ada mimpi manusia untuk berkomunikasi jarak jauh.
Mari kita semua mencoba dan berani untuk bermimpi. Bermimpi secara positif. Karena bermimpi itu tidak perlu bayar alias gratis tis.. tis... Mimpi yang kita harapkan saja belum tentu terwujud, apalagi yang tidak bermimpi sama sekali. Kalau mimpi kita bisa terwujud, kita bersyukur dan ucapkan alhamdulillah.
Kalau mimpi kita belum terwujud, jangan bersedih dan jangan menyerah. Mungkin kita perlu berusaha lebih keras lagi atau mimpi kita diwujudkan dalam bentuk lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan kita.
Mimpi kita akan selalu mengiringi setiap langkah kita ke depan. Silakan adik-adik bermimpi menjadi presiden, menjadi ilmuwan, menjadi astronout, menjadi pilot, atau menjadi enterpreneur (wirausaha). Tidak ada yang hina dengan sebuah pekerjaan, asalkan masih dalam koridor agama, hukum dan norma.
... to be continued...
www.titomedan.blogspot.com
(Photo: https://img-new.cgtrader.com/items/32550/green_young_tree_3d_model_f505e7b7-3bd1-4c0b-bbc6-2e0664acbd89.jpg)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment